Sabtu, 06 Oktober 2012

Resensi Film The Company Men


Bobby Walker adalah salah satu korban PHK  di sebuah perusahaan ternama di U.S, Sang istri yang mengetahui situasi suaminya cukup tegar menghadapi. Lain halnya dengan Bobby yang tidak begitu menerima keadaan. Secara dia dulunya seorang yang memiliki jabatan cukup tinggi perusahaan dengan gaji per tahun sekitar $120000, dia juga mampu membeli 1 buah mobil porche. Dengan sifatnya yang gengsi dan maunya dilihat berkelas, dia pun mencoba melamar pekerjaan ke berbagai perusahaan dengan gaji yang tidak jauh dari pekerjaan dia sebelumnya. Anak lelaki tertua Bobby begitu prihatin dengan di PHKnya sang ayah. Dia merasa tertekan takutnya ayahnya tidak dapat membiayai kehidupan dia, adik serta ibunya setelah ayah di PHK. Kehidupan dia setelah di PHK, tetap seperti biasanya. Namun semuanya itu tidak berlangsung lama, karena kondisi perekonomian keluarganya semakin sulit. Bobby pun akhirnya sedikit demi sedikit merubah sikapnya yang egois, keras kepala, dan gengsinya tersebut. Satu per satu dia harus kehilangan barang dan kegiatan kesayangannya untuk menutupi hutang demi hutang yang terus menumpuk. Dia pun akhirnya, mencoba melamar pekerjaan di suatu perusahaan dengan gaji ala kadarnya. Adanya 4 aktor yang telah berpengalaman mengecap nominasi dari penghargaan Academy Award, yaitu Chris Cooper, Ben Affleck, Kevin Costner, dan Tommy Lee Jones. Kemampuan akting mereka disini bisa dikatakan sesuai dengan karakternya. Akan tetapi, Ben Affleck yang kaya raya dengan setelah dia diPHK sepertinya pemilihan peran yang frustasi/stress diPHK terhadap dia disini tidak cukup berhasil.
Dalam suatu kehidupan pasti seseorang ada kalanya jatuh. Namun semua itu tergantung dari orangnya apakah mau tetap jatuh atau kembali bangkit dari nol kembali.Menurut saya konflik-konflik yang terdapat di film ini sepertinya bisa jadi pencerminan kepada penonton. Pesan-pesan yang ditampilkan film ini juga cukup banyak, salah satunya kita harus tetap semangat dalam menjalani kehidupan walaupun harus dari nol lagi. Menurut saya Boby mereka kurang bisa mengatur perekonomian keluarganya. Dengan gaji Bobby yang $120000/tahun itu sebenarnya sudah bisa membeli porche dan membuat suatu investasi atau semacam asuransi kehidupan jika nantinya ada masalah. Memang dia mencari pekerjaan disana-sini tapi alangkah lebih baik dengan investasi mereka bisa membuat suatu usaha sendiri yang dari nol. Kemudian yang bisa kita jadikan pelajaran dari film ini menurut saya disaat kita terjatuh bukan berarti terjatuh selamanya, orang disekitarnya bisa dijadikan sebagai motivasi semisal dalam film ini Boby mempunyai tekat bahwa sebuah keluarga adalah tekad yang mendasar harus dipenuhi kebutuhannya sesuai teori Hirarki Kebutuhan.